Berita Kecak Uluwatu

Tari Kecak merupakan salah satu kesenian tradisional khas Bali. Anda bisa menyaksikan pertunjukan Tarian Kecak Uluwatu saat berkunjung ke sana. Tarian ini diciptakan pada tahun 1930 oleh seorang seniman tari Bali, Wayan Limbak. Ketika berlibur ke Bali, Anda pun bisa menyaksikan pertunjukan Tari kecak sebagai hiburan yang sangat sayang jika dilewatkan. Yang unik dari Tari Kecak Uluwatu adalah pertunjukan dilakukan di atas tebing di kawasan Pura Uluwatu. Dari atas tebing Uluwatu inilah, penyajian alam laut kian tampak indah dan memesona. Pantaslah jika kawasan Uluwatu ini tak pernah sepi oleh pengunjung. Selain untuk datang ke Pura Uluwatu yang memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi, tentu juga untuk menyaksikan pertunjukan Tari Kecak yang dipentaskan setiap hari. Selain itu, Anda dapat menyaksikan keindahan sunset karena panggung pertunjukkan dirancang agar penonton bisa sekaligus melihat sunset. Tari Kecak ini dimainkan oleh sekitar 50 orang penari. Para penari tersebut duduk melingkar sambil mengucapkan kata “cak-cak-cak-cak” dengan serentak. Drama yang dipentaskan mengusung cerita Ramayana. Oleh karenanya ada penari yanng berperan sebagai Rama, Sinta, Rahwana, Hanoman serta Sugriwa. Para penonton yang menyaksikan duduk melingkar dengan wisatawan yang lain. Semua penonton menghadap ke penari yang akan mementaskan pertunjukan Tari Kecak. Ada sebuah tungku di tengah-tengah penari sebagai perlengkapan pertunjukan. Sebelum masuk ke lokasi Pura Uluwatu ini, wisatawan akan diminta untuk mengenakan kain selendang di pinggang. Jika kebetulan Anda mengenakan pakaian pendek di atas lutut, maka harus menggunakan sarung. Hal ini dikarenakan Pura Uluwatu adalah lokasi yang suci dan untuk menghormati ketika berada di tempat peribadatan. Wanita yang sedang haid diperbolehkan untuk menyaksikan pertunjukan Tari Kecak ini.